Kembali Modul 1.1


Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?

Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak. Tujuan dari pendidikan sendiri dijabarkan menjadi tiga yaitu, Membentuk budi didik yang halus pada pekerti peserta, Meningkatkan kecerdasan otak peserta didik, Mendapatkan kesehatan badan pada peserta didik.

Untuk mencapai hal itu, pendidikan memiliki konsep Ing Ngarsa Sung Tuladha: sebagai guru atau pendidik harus bisa menjadi teladan untuk semua peserta didik. Ing Madya Mangun Karsa: pendidik mampu menciptakan ide bagi peserta didik. Dan Tut Wuri Handayani: pendidik harus mampu memberikan motivasi dan arahan untuk peserta didik.

Pengajaran, menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Mengajar sendiri merupakan proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani.

Jadi, pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberikan ilmu (transfer pengetahuan) untuk kecakapan dalam menjalani hidup anak secara lahir dan batin. Sedang pendidikan adalah pembentukan budi pekerti halus, membentuk kecerdasan dan kesehatan peserta didik.


Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?

Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan pendidikan indonesia saat ini adalah, saat ini tejadi proses perubahan menuju pendidikan yang kritis dan humanis dengan berorientasi kepada peserta didik melalui berbagai dukungan pemerintah dalam proses pembelajaran. Dengan tujuan agar siswa mampu meningkatkan kesadaran diri untuk meningkatkan kualitasnya dengan belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Artinya, peserta didik diberi kemerdekaan untuk tumbuh dan berkembang berdasarkan potensi individu dengan belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuannya sebagai guru sebagai fasilitator.

Dalam konteks pendidikan di sekolah saya secara khusus, sebagian guru mengajar masih menggunakan metode ceramah untuk memenuhi kewajibannya mengajar lalu keluar tanpa meninggalkan kesan. Dan banyak juga guru yang benar-benar mengajar dan mendidik, tidak hanya memberikan ilmu namun juga membekali peserta didik dengan kemampuan lain dan menekankan peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan karakter.


Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

Di masa lalu, ketika saya mengenyam bangku sekolah. Secara keseluruhan saya tidak memiliki kemerdekaan belajar. Sebagai peserta didik, belajar pada masa itu hanya berorientasi pada guru sebagai sumber ilmu. Sehingga hasil yang saya dapatkan pada saat itu tidak maksimal. Lingkungan belajar pada saat itu juga kurang memenuhi standar untuk bisa mendukung proses pembelajaran.

Sedikit banyak, gaya mengajar yang saya terapkan mengikuti cara guru-guru saya mengajar di masa lalu, dimana pemikiran Ki Hajar Dewantara belum begitu mengakar. Walau begitu, saya mencoba untuk lebih baik dengan terus mengupdate ilmu-ilmu baru.

Guru sebagai profesi, merupakan kemerdekaan yang saya pilih sejak memutuskan untuk kuliah di bidang kependidikan. Dan aktivitas yang saya jalankan saat ini baik mengajar dan hal lain terkait pendidikan, sudah jauh lebih terbuka dengan sumber yang sangat beragam. Hal ini juga didukung dengan peran pemerintah dengan segala fasilitas yang jauh lebih baik.


Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Sebagai pendidik, saya berharap dapat menerapkan filosofi pembelajaran yang dibawa oleh KHD di sekolah. Sebagai umpan balik, saya juga berharap nantinya bisa mendapatkan hasil yang baik pada peserta didik. Saya juga berharap dapat menanamkan karakter yang baik di peserta didik, hingga nantinya dapat dibawanya hingga dewasa.


Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Untuk peserta didik, saya berharap setelah saya mempelajari modul ini, saya dapat terapkan metode mengajar yang lebih baik lagi kepada mereka agar potensi dan kemampuan yang peserta didik miliki dapat lebih dikembangkan sesuai dengan bakat dan minatnya. Saya juga berharap, peserta didik dapat merasakan hal yang berbeda dari cara saya mendidik, seperti perasaan nyaman dan senang.


Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Yang saya harapkan ada dalam topik ini, yaitu mampu mengimplementasikan filosofi Ki hajar Dewantara ke dalam pembelajaran yang saya lakukan saat ini. Yaitu berpusat pada peserta didik. Kemudian, materi yang saya terima bisa saya terapkan dalam pembelajaran dengan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara.


Kembali Ke Modul 1.1